Thursday, December 25, 2008

harusnya

harusnya aku sudah bisa melanjutkan hidup dan membuka hati untuk yang lain
harusnya lagi, aku sudah melupakan setiap jengkal kenangan yang kamu pernah taburkan remahremah diatasnya
terlebih lagi kamu sudah tak ingin lagi menunggu waktu yang bakal mengantarkan kita berdua ke tujuan itu
bersama itu mustahil katamu

kata harus itu tak mungkin bisa kuikuti maunya
aku tak bisa melupakanmu
aku selalu kembali ke jalan penuh remah yang kamu tinggal
aku terus berharap pada waktu
menuntut bersama yang bukan mustahil menurutku

harusnya kamu kembali saja
tak akan merugi kataku
karena cinta ini, hati ini tak pernah bisa dimiliki yang lain
cuma kamu

harusnya kita masih bisa bersama kalau saja egomu tak terlalu banyak bicara

No comments: