Thursday, December 11, 2008

yogyakarta

aku tak benarbenar ada disana, tapi potonganpotongan kenangan tibatiba saja menyatu menjadi sebuah cerita utuh. cerita yang pernah kita pilin bersama tiga tahun lalu. aku seperti menapaki lagi jejak kaki yang pernah kita tinggal disana, di yogyakarta

aku menunggumu di bandara Adi Sucipto, sempat kutinggalkan pesan pendek di pagi buta agar kau tak perlu menjemputku karena ini bukan negerimu. "hey, aku tak akan tersesat, aku sudah indonesia sekali kok," begitu saja pesanmu yang tak perlu kubantah. terserahlah..

kuhanyutkan pandangan dalam novel yang tak kunjung usai kubaca di paragrap yang sama sejak dua jam lalu, aku memikirkanmu. dan kamu datang dengan senyum mengembang, menendang pelan kakiku, "i told you, sampai kan, yuk." kamu menggenggam tanganku dan menarik pergi tanpa komando lebih dulu.

"kamu bau badan ih," kataku sambil menutup hidung. "emang, udah tiga hari ga mandi. habisnya kamar mandi diluar, ga asik. cuma ganti baju sama pake parfum. tapi kamu tetap suka kan. eh cinta itu keluar dari bau loh." katamu yang terus saja merapatkan tubuhmu padaku. "tiga hari tanpamu, menderita. i miss you so much." bisikmu... alah basi deh.

kita merangsek ke malioboro mencari hotel yang dekat dengan keriaan, keputusan yang sebenarnya salah besar. hotel umbu karno yang kita tempati dua malam seperti pasar, bising, kamar mandi yang tak nyaman. tapi kita datang bukan untuk menikmati yogya dari balik kamar.

kita jejakan kaki di prambanan pada selasa malam saat purnama dan sendratari pun digelar. kita bercinta dalam tebaran bintang di parangtritis, diiringi gelombang musik terindah sepanjang masa. "make a wish, ada bintang jatuh, cepat!", katamu... yang kuharap cuma satu, kamu.. tetaplah disini.

kubawa kamu ke cafe and book di kaliurang km5 yang tetap nyaman setelah setahun tak mampir. kunikmati buku dan espresso yang selalu sedap dilidah. kupandangi air yang selalu mengalir di dinding kacanya. "suatu saat aku akan kembali, membeli tempat ini untukmu," katamu sambil mencium pipiku. "cafe ini tak akan berarti apapun kalau hanya aku yang disini, tanpamu." bisikku. dan kamu cuma diam.

kamu lalui dua pohon beringin kramat di alun alun utara dengan lancar tapi sayang kamu tak percaya apapun hal mistis yang terjadi disana. "its nothing, i dont feel anything." sambil mengembangkan tanganmu..duk..kamu menyikut tulang pipuku.. sakit. "mana yang perih?", sebuah ciuman kecil mendarat dipipi.. sembuh seketika.

waktu tak pernah cukup untuk kita. selamanya kalau boleh kuharap. tanganmu basah tapi tetap tak lepas menggenggamku. di pesawat kubuang harapan ke langit mimpi. tuhan bawa dia kembali disuatu hari.
"setelah ini apa ram?"
"i dont know, nit."


Walau kini kau t'lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati

Kla Project-Yogyakarta

No comments: