pengalaman mengajarkan banyak hal dan membaca hati tidak pernah ada teorinya. semua ini dipelajari setelah bertemu dengan banyak orang, menggauli banyak karakter dan percaya pada nurani sendiri.
dulu ada kakak kelas yang "dibenci" semua orang, ngehe katanya. gue menolak membencinya karena ya gue ga kenal. untuk bisa membenci seseorang, gue merasa harus perlu tahu dulu alasannya bukan sekedar ikutikutan macam laron saja. maka gue mulai berteman dengannya, dan asik. tak seburuk yang dibilang orang.
membaca orang bisa dari pandangan pertama, tak cuma cinta yang begitu. insting lo bisa tibatiba klik dan bilang gue bakal cocok sama orang ini, atau sebaliknya, orang ini bakalan ngehe. kalau jatuhnya yang terakhir itu, tentu kita tak bisa serta merta menjauhi dia. jalanin aja dulu, kenali dan waktu akan bilang bahwa insting dan rasa lo bener, tak berubah, orang ini memang ngehe baru setelah itu lo ambil sikap. terus bertoleransi dengannya atau menjauh.. biasanya gue akan menjauh. ga penting bergaul sama orang yang tak gue suka.
nurani lo juga bakal bilang orang yang lo anggap sebagai kawan, bisa jadi lawan terberat lo. tapi karena lo sudah berkawan dengannya, kadung akrab, kadang lo menolak percaya sama insting lo. ini yang sedang gue pelajari lagi sekarang. jangan sampai gue salah percaya nurani dan isi kepala. logika bisa sangat salah menilai, tapi nurani, jauh di hati, dia adalah kejujuran. jangan salah membaca peta lawan dan kawan, arahannya dah jelas kecuali gue malas menelaah dan take it for granted.
dan saya memang menyebalkan hehehe.. percayalah pada insting anda.. kita musuhan aja yuks :-)
No comments:
Post a Comment