Wednesday, September 24, 2008

Jakarta Hujan

Jakarta hujan malam ini. Rasanya perlu diabadikan setelah lebih dari dua minggu, Jakarta kering kerontang dengan panas menyengat kulit. 34-35 derajat celcius... lumayan latihan sebelum umroh- ikutan tren sekarang dong, kaya sedikit pergi umroh, bawa infotainment biar terlihat betapa religusnya kita hehehe....

Apa tak kalah religiusnya orang-orang yang berpuasa ditengah terik panas matahari di Jakarta belakangan ini? penuh keikhlasan menjalani puasa... weits tenang, gue tidak sedang bicara diri sendiri lah. Masih doyan marah dan ngedumel terhadap semua hal, namanya belum ikhlas, baru belajar jadi ikhlas.

Tapi malam ini hujan, sederasnya hujan yang diawali angin kencang, menggugurkan daun-daun mangga yang sudah menjadi coklat. Menggoyahkan batang pohon sawo kecik yang semula kokoh dan membuyarkan puluhan bunga kamboja yang baru saja mekar. Indah sekali. Musim gugur yang tak ada di Jakarta ;-)

Hujan turun perlahan kemudian deras menggedor jendela kaca metromini. Di jalan semua orang berteduh. Tapi tidak para pengemudi motor. Sama dengan gue, mereka menikmati hujan. Meski tak harus menari kesetanan seperti BCL di film Cinta Pertama saat menyambut hujan. Tak perlu seromantis Kla Project dalam Gerimis. Gue tiba-tiba jatuh cinta pada hujan malam ini.

Sambil makan tahu Jepang goreng cabe garam dan brokoli oseng, gue menikmati hujan yang terus turun. Suaranya parau, tersaru bunyi klakson mobil dan bis menderu. Bernyanyi riang di genteng restaurant... aku datang... aku datang.... Ah gue jatuh cinta pada hujan malam ini.

Hujan mereda meninggalkan sisa becek yang digerutui banyak orang, pejalan kaki dan pengemudi motor. Helmetnya basah tapi terpaksa juga gue pakai. Bau aspal yang basah begitu wangi tercium. Udara yang tiba-tiba dingin mengaliri tulang belulang. Hidung gue mampet kemudian, kepala pening, masuk angin. Tapi tak menyurutkan cinta gue pada hujan malam ini. Lagi, cinta gue pergi meninggalkan becek dan masuk angin, tapi tak akan pernah gue berhenti mengharapkan hujan datang kembali.

No comments: