Baru saja minggu lalu kutetapkan hati untuk membungkus kembali kenangan antara aku dan Ram dalam sebuntal kertas koran, lalu menyimpannya di peti bersama tumpukan novel roman dan jurnalku. what is past is past, what is lost, is lost.... there goes my love for you...
Disaat yang sama kubenihkan rasa benci, marah, kesal untuk kenangan yang tak akan pernah kembali. untuk sebuah persahabatan yang tak mungkin muncul seusai cinta. untuk harapan-harapan yang membusuk dalam penantian konyol.
Tiba-tiba seorang kawan menanyakanku sudah pernahkah kutonton film "Before Sunrise" lalu seperti sebuah slide foto yang muncul bertubi-tubi di kepalaku. muncul pula segambreng rasa yang sedang kucoba kubur, ya rindu, ya benci...
Tiga tahun lalu, sesaat sebelum perpisahan itu di Soekarno Hatta, Citra memintaku menonton Before Sunrise dan Before Sunset. "lo harus nonton ini, its so you. fall in love with the stranger that changed your whole life." kupikir sudah lewat masaku mengenang film itu meski begitu mengesankan. dua malam lalu, film itu kutonton ulang... tapi kali ini.. tanpa rasa... sudah matikah cinta yang pernah ada?
Dua kotak DVD itu pun dapat giliran untuk dibungkus dan masuk dalam peti kenangan. kurasa kutelah siap melupakan semuanya tentang Ram.
No comments:
Post a Comment